MARI KITA BANGUN “TALI BATIN” PERTEMA … « Blog Yan Abdullah

MARI KITA BANGUN “PERSAUDARAAN” PERTEMANAN Salam Bahagia dan Sejahtera Penuh Berkah. Teman-teman "On Line" saya yang baik hati. Di dalam ini kita bersama-sama saling berbagi (Shering), tukar menukar pengalaman dan pengetahuan, dan mengelola "lalu" lintas On Line. Saya akan memberikan sesuatu yang Anda perlukan, jika menurut Anda berguna dan akan memakainya boleh dicopy dengan mencantumkan sumber-Url-nya. Demikian pula antara Anda dengan teman-teman lainnya dan saya. Kenapa tidak. Kita membangun "sinergitas", peberdayaan untuk kesejateraan, kebahagiaan kita bersama dan tanpa melepaskan tujuan akhir kita masing-masing. Frienship; Persaudaraan,kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Mari kita saling berbagi share di sini.

Kamis, 11 Desember 2014

MUARA TAKUS: Pusat keagamaan atau pemerintahan Sriwijaya ? - MENJADI PEMASAR SUKSES DENGAN 3P

Pusat keagamaan atau pemerintahan Sriwijaya ?
Candi Muara Takus | Sejarah Candi Muara Takus | Candi Sulung | Candi Tua | Candi Mahligai | Candi Palangka | Candi Bungsu | Sriwijaya
CANDI1001.BLOGSPOT.COM
  • Abdullah Yan Kejayaan perdagangan Melayu, Hasil Pertanian,Hutan dan bahan Tambang, Keagamaan; Hindu/Animisme, Budha, Islam. Transportasi Air. Kontak dunia luar Barat dan Timur.
    Dua Dunia episode Selasa, 08 April 2014 mengungkap misteri candi muara takus bersama praktisi supranatural Muhammad Fahrunizan dengan ditemani host cantik Ratna Listy. Ada sebuah candi di desa Muara Takus kecamatan Tigabelas Koto Kampar, Kampar, Riau diyakini candi ini tertua se-asia tenggara, warga menyebutnnya candi muara takus. Beberapa orang percaya peradaban pulau sumatera berawal di candi ini. Islam, kabarnya masuk sumatera dari candi ini. Ada juga cerita mistis beredar dimana saat bulan purnama para gajah datang untuk menyembah di candi ini.
    Download video dua dunia candi muara takus 3gp via MF
  • Abdullah Yan Komplek Candi Muara Takus kurang lebih berjarak 135 km dari Kota Pekanbaru. Sementara jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 km dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan.
    Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, serta Palangka. Bahan dasar bangunan candi terdiri dari batu pasir, batu sungai, dan batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. 
    Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara berantai dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi ini dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat sekitar.
    Selain Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Candi Muara Takus memiliki struktur bangunan yang terbuat dari bahan batuan merah. Bahan tersebut diyakini sebagai tempat para dewa bertahta oleh komunitas Budhis.
    Keberadaan stupanya menjadi ciri utama yang menunjukkan bahwa Candi Muara Takus merupakan bangunan suci dalam agama Budha. Arsitektur bangunan stupa yang ada pada Candi Muara Takus sangat unik karena tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Bentuk stupa tersebut yaitu ornamen sebuah roda dan kepala singa. Bentuk stupa memiliki kesamaan dengan stupa Budha di Myanmar, stupa di Vietnam, Sri Lanka atau stupa kuno di India pada periode Asoka http://kebudayaanindonesia.net/keb.../1295/candi-muara-takus
    CANDI MUARA TAKUS PENINGGALAN BUDDHA DI RIAUCandi Muara Takus adalah candi Buddha yang...
    KEBUDAYAANINDONESIA.NET|OLEH DITJENBUD - KEMDIKBUD

  • Abdullah Yan Pada 1860, penemu candi Muara Takus, Cornet De Groot mendapati teratai berganda dan patung singa dalam posisi duduk pada setiap sisi alasnya. Namun kini sudah tidak dijumpai lagi. 

    Dalam deretan wilayah Candi Muara Takus terdapat Candi Bungsu yang pada 1988 dipugar dan selesai pada 1990. Ukurannya 7,50 x 16.28 meter dengan tinggi setelah dipugar menjadi 6,20 meter dari permukaan tanah. Dijumpai juga Candi Palangka yang juga sudah dipugar pada 1987 dan selesai pada 1989. Kemudian juga tedapat Candi Tua sebagai candi terbesar diantara candi-candi yang ada di sekitarnya. 

    Seorang tokoh agama Budha Riau, Sidarta menceritakan Muara Takus termasuk sebagai candi terbesar dan dikenal sebagai situs umat Budha dunia yang menjadi referensi. http://arkeologi.web.id/.../696-misteri-candi-muara-takus...
    Misteri Candi Muara Takus yang Masih Terputus -...
    ARKEOLOGI.WEB.ID|OLEH ROCHTRI
  • Abdullah Yan "Dari riset yang saya baca ternyata Candi Muara Takus itu adalah sebuah permulaan dari peradaban yang sangat besar, bahkan sebelum adanya agama dan lain-lain," ujarnya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
    http://lifestyle.okezone.com/.../candi-muara-takus-awal...
    Candi Muara Takut disebut sebagai awal peradaban...
    LIFESTYLE.OKEZONE.COM
INDONESIA memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, karena memiliki keindahan alam dan budaya, serta sejarah. Salah satu tempat wisata yang memiliki unsur tersebut adalah Candi Muara Takus di Riau.

Menurut Miss Earth Air 2014, Margenie Winarti bahwa Candi Muara Takus yang baru-baru ini ditemukan di Pekanbaru, Riau, mempunyai sejarah sangat dalam. Bahkan, wanita cantik ini mengatakan Candi Muara Takus merupakan tanda dari awal peradaban manusia.

"Dari riset yang saya baca ternyata Candi Muara Takus itu adalah sebuah permulaan dari peradaban yang sangat besar, bahkan sebelum adanya agama dan lain-lain," ujarnya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Lebih lanjut, Candi Muara Takus memang bukan hanya sebuah candi biasa, tetapi historinya panjang. Oleh karenanya, banyak orang mulai berdatangan ingin mengetahui sejarah dari Candi Muara Takus.

"Sekarang orang-orang mulai berdatangan ingin mengetahui sejarah dari Candi Muara Takus yang menjadi awal permulaan dari sebuah peradaban. Jadi awalnya ditemukan Candi dan benda-benda kuno, kemudian dicari dengan sebuah riset dan ternyata itu sejarahnya sangat panjang," tutupnya.(fik)http://lifestyle.okezone.com/read/2014/10/18/406/1053946/candi-muara-takus-awal-peradaban-manusia


http://arkeologi.web.id/articles/arkeologi-klasik/696-misteri-candi-muara-takus-yang-masih-terputus
Istana Sultan Siak Asseriyyah Hasyimiah

Istana Siak dibangun pada tahun 1889 dengan arsitek dari Jerman. Istana ini berdiri megah sampai saat ini dengan pintu gerbang dihiasi sepasang burung elang menyambar dengan mata yang memancar tajam mengiringi kita bila memasuki halaman istana.
Di dalam istana akan kita lihat berbagai koleksi yang bernilai tinggi seperti Kursi Singgasana Sultan yang berbalut emas. Disisi lain terdapat pula alat musik Komet yang dibuat secara home industri di Jerman yang memiliki piringan dengan garis tangan sekitar 90 cm berisikan lagu-lagu klasik dari Mozard dan Bethoven. Konon barang ini hanya ada dua di dunia yaitu di Jerman sebagai pembuat dan di istana Siak.
Di ruang yang lain kita saksikan berbagai kursi meja baik dari kayu, kristal dan kaca tertata rapi di bawah lampu-lampu kristal berwarna-warni bergantungan di plafon istana, demikian pula berbagai bentuk almari dan berjenis senjata dari tembaga dan besi. Disamping itu terdapat pula aneka cinderamata yang merupakan hadiah dari para sahabat dan daerah di sekitar Siak.
Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh Kerajaan Siak di masa lalu dapat kita lihat melalui foto-foto berukuran besar yang terletak di dalam Istana Siak. Terdapat juga sebuah cermin yang menjadi milik oleh para permaisuri Sultan yang dapat membuat wajah semakin cerah dan awet muda bila sering bercermin di sana. Cermin ini dinamakan cermin Ratu Agung.

Bangunan istana terdiri dari dua lantai, pada lantai dasar terdapat 5 ruangan besar utama yang dipergunakan untuk :
• Ruangan depan istana
Merupakan ruang tunggu para tamu, di dalamnya terdapat 2 bagian ruang, untuk para tamu terhormat disebut ruangan Kursi Gading, berkain gordin warna hijau lumut khusus untuk tamu kaum laki-laki; dan
satu ruang terhormat berikutnya untuk kaum perempuan.

• Ruang sisi kanan
Adalah Ruang Sidang kerajaan dan sekaligus digunakan sebagai ruang pesta.

• Ruang belakang
Adalah sebuah ruang keperluan persiapan perjamuan makan untuk santapan para tamu dan raja-raja serta pembesar kerajaan. Pada ruangan ini terdapat tangga besi spiral indah buatan Jerman untuk tangga naik ke lantai atas. Pada ruang belakang ini terdapat pelantar (koridor) sepanjang 500 meter berbentuk huruf T, dipergunakan untuk jamuan makan bagi rakyat umum.
• Ruang sisi kiri
Adalah upacara adat kerajaan melayu dipergunakan untuk pelantikan, perwakilan, upacara menjunjung duli dan upacara hari-hari besar keagamaan.

    #3kandar

      The Generation
    • Members
    • PipPipPipPip
    • 342 posts
      Click to view battle stats
      Posted 09 May 2009 - 06:56 AM
      Riau, Tujuan Wisata Pilihan di Luar Jawa dan Bali 
      Jika Anda mulai melirik tempat-tempat wisata lain di luar Pulau Jawa dan Bali, jadikanlah Riau sebagai salah satu kandidat untuk dikunjungi. Banyak tempat wisata yang akan memanjakan mata Anda, dan menghilangkan stress setelah rutinitas kerja. Ibukota Provinis Riau, Pekanbaru, dapat dicapai dengan penerbangan di mana Bandara Sultan Syarif Qasim II sebagai pelabuhan udara. Atau untuk Anda yang lebih menyukai perjalanan lewat darat, ada Terminal Mayang Terurai yang siap menghaturkan keramahan Pekanbaru ke hadapan Anda.
      Candi Muara Takus Selanjutnya langkahkanlah kaki ke 135 kilometer jaraknya dari Kota Pekanbaru. Di sana ada Candi Muara Takus yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir sungai Kampar Kanan. Tepatnya bahkan dikatakan merupakan pertemuan antara Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.
      Kompleks yang merupakan candi Budha kuno ini dikelilingi tembok berukuran 74x74 meter. Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5x1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa, serta Palangka.
      Konon, batu bata sebagai bahan bangunan candi dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan.
      Selain dari candi Tua, candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan (bekas) yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya. Kompleks candi Muara Takus, merupakan satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat budhistis ini merupakan bukti bahwa agama Budha pernah berkembang baik di kawasan ini beberapa abad yang silam.
      Candi ini ditemukan oleh antropolog Belanda pada tahun 1893. Menurut cerita, pada tahun 1935, seorang Belanda bernama FM Schnitger mengunjungi candi di malam hari saat terang bulan, tiba-tiba melihat sekawanan gajah yang mendekat ke candi dan menundukkan kepada di dekat reruntuhan. Cerita inilah yang secara turun temurun diceritakan oleh penduduk di sekitar Candi Muara Takus. Pun ketika saya berkesempatan mengunjungi candi itu beberapa waktu lalu. Kebenarannya, memang tak ada yang tahu. Tapi cukuplah untuk membuat Anda penasaran dan berkenan mengunjungi candi ini.
      Untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai candi ini, Anda bisa memperolehnya dari buku saku yang bisa didapat dari penjaga candi yang ramah menyapa di pintu masuk. Atau jika lelah karena berjalan jauh dari Pekanbaru, warung-warung kecil yang menjual es kelapa muda dan beragam makanan kudapan lain, akan memberikan keteduhan. Saat waktu sholat tiba, ada musholla kecil yang bisa Anda menfaatkan.
      Keunikan Candi Muara Takus bahkan membawa wacana kemungkinan candi yang (diduga sebagai) tertua di dunia ini dijadikan kawasan Taman Purbakala Nasional. Pemerintah pusat telah memberikan "lampu hijau" terhadap wacana itu. Maka wajarlah jika turis-turis dari Thailand dan China selalu berkunjung setiap tahun ke candi yang masih utuh sejak dibandung pertama kali ini. Tujuannya adalah untuk bersembahyang dan meminta berkah.
      Istana Siak Sri Indrapura Istana ini dibanguna sejak tahun 1889 ketika Sultan Syarif Hasyim dinobatkan menjadi raja. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Setelah selesai pada tahun 1893, sang sultan mulai menjalankan pemerintahan diistana yang dalam kepariwisataan disebut sebagai Istana Matahari Timur. Istana Sultan Siak berbentuk arsitektur gaya Eropa, Spanyol, dan Arab dengan perpaduan Melayu tradisional. Dinding istana dihiasi dengan keramik dari Eropa.
      Bangunan istana terdiri dari dua lantai, pada lantai dasar terdapat 5 ruangan besar utama, sedangkan di atasnya ada empat ruangan. Kunjungan per hari ke Istana Siak menunjukkan angka yang cukup menggembirakan. Kepala Dinas Pariwisata, Seni, Budaya. Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Siak, Hasrin Saily mengatakan, di hari biasa sekitar 400 pengunjung menikmati keindahan istana ini setiap harinya. "Tapi angka itu melonjak hingga mencapai 10.000 orang per hari saat libur usai Hari Raya Idul Fitri," katanya.
      Para pengunjung datang dari berbagai provinsi di Tanah Air. Dengan jumlah pengunjung seperti itu, berarti Anda tak perlu sangsi pada keindahan Istana Siak yang bisa dinikmati tanpa mengeluarkan biaya alias gratis. Apalagi di dalam istana akan Anda temukan barang koleksi sisa peninggalan Sultan Syarif Hasim dan barang-barang persembahan semasa Sultan Syarif Kasim II.
      Ada sejenis gramafon raksasa yang terbuat dari tembaga berdiameter 1 meter dari bahan kuningan. Menurut cerita, pemutar musik yang dinamai Komet ini hanya ada dua di dunia. Satu lagi ada di Jerman, tempat Komet itu dibuat. Layaknya istana raja, Anda akan menemukan singgasana berupa kursi keemasan yang penuh dengan ukiran yang indah dari bahan kuningan
      berbalut dengan emas (yang pernah hilang dan dikonservasi kembali oleh Museum Nasional Jakarta).
      Lalu replika mahkota yang dibuat semasa pemerintahan Sultan Siak X, Assyaidis Syarif Kasim Syaifuddin (Syarif Kasim I). Replika mahkota ini berbalut emas dan bertaburkan permata, sedangkan yang asli terdapat di Museum Nasional Jakarta. Wisata ziarah akan semakin lengkap jika Anda mengunjungi Makam Pahlawan Nasiponal Sultan Syarif Kasim II yang wafat di usia yang sangat muda, 31 tahun.
      Bagiyang menyukai wisata sungai,di Kabupaten Siak bisa Anda nikmati kawasan di sepanjang Sungai Siak. Untuk menikmatinya Anda bisa menumpang speedboat. Dengan demikian lengkaplah sudah tujuan wisata yang bisa Anda nikmati di Provinsi Riau. Kalau begitu, jangan tunggu lebih lama lagi untuk segera melangkah ke Riau.
      Kerajaan Siak Sri Indrapura adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau, mencapai masa jayanya pada abad ke 16 sampai abad ke 20, dalam silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 ada 12 sultan yang pernah bertahta. Sultan-sultan yang pernah bertahta itu adalah sebagai berikut : Sultan Pertama : Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah (1725-1746) sebagai pendiri kerajaan, beliau mangkat pada tahun 1746 dan digelar dengan Marhum Buantan.
      Sultan Kedua : Sultan Abdul Jalil Rakhmad Syah (1746-1765) sebagai pengganti tahta kerajaan setelah ayahandanya Marhum Buantan mangkat. Lebih kurang 19 tahun memerintah dan kerajan Siak Sri Indrapura menjadi kokoh dan kuat, beliau mangkat pada tahun 1765 dengan gelar Marhum Mempura Besar.
      Sultan Ketiga : Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1765-1766) yang bernama Tengku Ismail. Beliau tak lama memerintah karena setahun setelah dinobatkan sebagai Sultan pengganti ayahandanya Marhum Mempura Besar datanglah Belanda yang memanfaatkan Tengku Alam (kemudian menjadi Sultan IV) sebagai perisai. Setelah mangkat dalam kesedihan yang tak berkesudahan, beliau digelar dengan sebutan Marhum Mangkat di Balai.
      Sultan Keempat : Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1766-1780) yang bernama Tengku Alam, naik tahta kerajaan menggantikan Sultan Abdul Jalil Jalaluddin Syah. Beliau mangkat dalam tahun 1780 dengan gelar Marhum Bukit.
      Sultan Kelima :Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1780-1782) menggantikan ayahandanya Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Pada masa pemerintahannya dan pemerintah ayahandanya Kerajaan Siak berkedudukan di Senapelan atau Pekanbaru sekarang ini. Beliau pula pendiri Kota Pekanbaru dan mangkat dalam tahun 1782 dengan gelar yang disandangnya adalah Marhum Pekan.
      Sultan Keenam : Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (17821784) naik tahta kerajaan hanya ± 2 tahun dan pada tahun 1784 beliau mangkat dengan gelar Marhum Mangkat di Dungun.
      Sultan Ketujuh : Sultan Assaidis Asyarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (1784-1810) adalah Sultan Siak pertama yang berdarah Arab dan bergelar Sayed Syarif. Pada pemerintahan Sultan VII inilah Kerajaan Siak mencapai puncak kejayaannya. Beliau mangkat pada tahun 1810 dan digelar dengan sebutan Marhum Kota Tinggi.
      Sultan Kedelapan : Sultan Asyaidis Syarif Ibrahim Abdul Jalil Khaliluddin (1810-1815) adalah putera Sultan VII yang bernama Ibrahim. Beliau mangkat pada tahun 1815 dan digelar sebutannya Marhum Mempura Kecil.
      Sultan Kesembilan : Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Jalaluddin (1815-1854) bernama Tengku Sayed Ismail setelah mangkat beliau digelar Marhum Indrapura.
      Sultan Kesepuluh : Sultan Assyaidis Syarif Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin (Syarif Kasyim I, 1864-1889), Beliau mangkat dalam tahun 1889 dan bergelar dengan sebutan Marhum Mahkota.
      Sultan Kesebelas : Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1989-1908). Beliau naik tahta kerajaan menggantikan ayahandanya Sultan Kasyim Awal. Peninggalan-peningalan Kerajaan Siak yang sekarang ada hampir semua adalah atas jasa dan usahanya, dan beliau mangkat dalam tahun 1908 dengan gelar Marhum Baginda.
      Sultan Keduabelas : Sultan Assyaidis Syarif Kasyim Abdul Jalif Syaifudin (Syarif Kasyim II), 1915-1949) Tengku Sulong. Beliau ditabalkan sebagai sultan setelah ± 7 tahun mangkatnya ayahandanya Sultan Hasyim. Beliau merupakan Sultan terakhir dan pada bulan Nopember 1945 mengirim kawat kepada Presiden Republik Indonesia yang menyatakan kesetiaanya dan beliau menyerahkan harta bendanya untuk perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
      Kini, sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam di Daerah Riau ini, dapat kita lihat peninggalan kerajaan berupa komplek Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama ASSIRAYATUL HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain :
      Kursi Singgasana kerajaan yang berbalut (sepuh) emas, Duplikat Mahkota Kerajaan, Brankas Kerajaan, Payung Kerajaan, Tombak Kerajaan, Komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia dan lain-lain. Di samping Istana kerajaan terdapat pula istana peraduan. Makam Marhum Buantan Marhum Buantan (mangkat tahun 1746) adalah pendiri kerajaan dan Sultan Siak I yang bergelar Abdul Jalil Rakhmad Syah Yang Dipertuan Muda Raja Kecil, memerintah dari tahun 1725 hingga tahun 1746. Beliau adalah orang yang menyusun tata pemerintahan dan tata adat menurut dasar tata kerajaan Melayu seperti : Lambang kerajaan yang terdiri dari sebuah payung, sembilan keris panjang, sembilan pedang dan sebatang tombak dengan warna kuning. Disamping lambang kerajaan. Orang Besar kerajaan yang diangkat untuk mendampingi Sultan dalam melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari merupakan Kepala Persukuan bergelar Datuk. Demikian pula halnya Balai Penghadapan, pemakaian gelar dan upacara kerajaan telah diletakkannya sebagai dasar tata kerajaan Melayu. Selain itu, Marhum Buantan menjadikan agama Islam sebagai agama kerajaan dan seluruh tata adat diatur menurut hukum Syarak. Marhum mempunyai tiga orang putera, masing-masing : Tengku Alam, Tengku Tengah dan Tengku Buang Asmara, bergelar Tengku Mahkota.
      Marhum Buantan (Raja Kecil) memerintah selama kurang lebih 21 tahun telah menempatkan kerajaannya sebagai dasar dari sebuah kerajaan besar yang telah berkembang di bawah pemerintahan keturunannya. Beliau mangkat tahun 1746 dan dimakamkan di Desa Buantan Kecamatan Siak Sri Indrapura.
      Mesjid Kerajaan Siak Mesjid Kerajaan Siak Sri Indrapura bernama Mesjid Syahabuddin didirikan oleh Sultan Assyaidis Kasyim Abdul Jalil Syaifuddin. Mesjid ini arsitekturnya agak unik dan terletak hanya beberapa ratus meter dari Istana Kerajaan, dipinggiran sungal Siak.
      Makam Keluarga Raja Siak Kerajaan Siak Sri Indrapura yang diperintah oleh 12 sultan tentunya mempunyai banyak keluarga. Diantara Sultan dan keluarganya yang meninggal dunia ada yang dimakamkan di Siak, seperti Marhum Sultan Syarif Hasyim di Kota Tinggi, disebelah kanan mesjid kerajaan juga terdapat makam Sultan Syarif Kasyim dan para keluarga sultan lainnya.
      Balai Kerapatan Tinggi Balai Kerapatan Tinggi Kerajaan Siak ini dibangun dipinggir sungai Siak bersamaan dengan pembangunan Istana Kerajaan pada masa pemerintahan Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin, dalam tahun 1889. Bangunan ini dahulunya sering dipergunakan untuk tempat bermusyawarah, persidangan serta pengadilan. Mengunjungi Istana Siak tentu tak terlewatkan pula mengunjungi Balai Kerapatan Tinggi yang penuh sejarah ini, letaknya tak berjauhan dengan Mesjid Istana Hassirayatul Hasyimiah.

      Istana Kerajaan Siak adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau, mencapai masa jayanya pada abad ke 16 sampai abad ke 20. Dalam silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Kini, sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam di Daerah Riau, dapat kita lihat peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama ASSIRAYATUL HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. Sekarang Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan antara lain : Kursi Singgasana kerajaan yang berbalut (sepuh) emas, Duplikat Mahkota Kerajaan, Brankas Kerajaan, Payung Kerajaan, Tombak Kerajaan, Komet sebagai barang langka dan menurut cerita hanya ada dua di dunia dan lain-lain. Di samping Istana kerajaan terdapat pula istana peraduan.

      Masjid Sultan (Masjid Raya) terletak sekitar 500 m di depan Istana Siak, dengan bentuk yang khas dan unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga. Di sebelah barat mesjid ini terdapat pemakaman Sultan Syarif Kasim beserta permaisuri dan istrinya yang selalu diziarahi oleh pengagumnya. Makam Marhum Buantan. Pendiri Kerajaan Siak adalah Sultan Abdul Djalil Rakhmadsyah bergelar Raja Kecil dengan pusat kerajaan di Buantan. Beliau gigih berjuang membela kehormatan dalam merebut kembali kekuasaan ayahandanya di Johor yang kemudian dapat di perolehnya kembali. Beliau mangkat pada tahun 1746 dimakamkan di Buantan dan bergelar Marhum Buantan. Makamnya sampai saat ini dapat dikunjungi dengan berkendaraan air dari Siak Sri Indrapura selama 15 menit mengendarai speedboat 25 pk.

      Balai Kerapatan Tinggi terletak dipinggir sungai Siak berhadapan dengan muara sungai Mempura terletak bangunan Gedung Balai Kerapatan Tinggi dengan arsitek khas dengan dua arah pintu masuk yaitu dari sungai dan dari darat (jalan raya). Bangunan ini dipergunakan untuk sidang perkara dan juga berfungsi sebagai tempat pertabalan Sultan. Gedung ini memiliki tiga tangga untuk naik ke lantai atas (lantai 2), dimana sidang selalu dlaksanakan. Tangga utama menghadap ke sungai sedangkan yang lain ke timur, gedung terbuat dari besi berbentuk spiral dan yang satunya lagi terbuat dari kayu dan terletak di sebelah barat gedung. Jika suatu perkara sudah dilakukan dan hukuman dijatuhkan, maka bagi yang kalah akan turun ke lantai dasar dengan menggunakan tangga kayu dan langsung menuju Djil (penjara) yang terletak tidak jauh dari situ. Sedangkan bagi yang menang turun melalui tangga besi dan langsung ke jalan raya. Wisata Bahari di Kabupaten Siak yaitu Danau Pulau Besar terletak di Desa Zamrud, Kecamatan Siak Sri Indrapura, dengan luas sekitar 28.000 Ha, dan Danau Naga di Sungai Apit. Danau Bawah dan Danau Pulau Besar terletak dekat lapangan minyak Zamrud, Kecamatan Siak, memiliki panorama indah yang mengagumkan dan menarik. Di sekitar danau masih ditemukan hutan yang masih asli. Kondisi danau maupun hutan di sekitar danau berstatus Suaka Marga Satwa yang luasnya mencapai 2.500 hektar, dimana masih terdapat berbagai aneka jenis satwa dan tumbuhan langka. Sumber daya hayati yang terdapat di danau ini seperti pinang merah, ikan arwana dan ikan Balido yang termasuk dilindungi. Keanekaragaman jenis satwa liar di Suaka Marga Satwa danau Pulau Besar dan danau Bawah merupakan kekayaan tersendiri sebagai objek wisata tirta di Riau Daratan. Wisata Sungai dan Wisata Agro di kabupaten Siak adalah kawasan sepanjang Sungai Siak dan Sungai Mempura. Untuk menikmati wisata sungai kita dapat menggunakan transportasi berupa sampan. Disepanjang tepian sungai dapat pula kita menyaksikan deretan pohon-pohon sawit yang tertata rapi ditanam, menambah sejuknya suasana saat kita melintasi kawasan ini.

      Taman Hutan Raya Sultan Syarif Qasyim terletak di Minas yaitu : Cagar Alam Giam Siak kecil di sungai Mandau, Cagar Alam dan Satwa Tasik Belat di Sungai Apit kawasan Cagar Alam Danau Pulau Besar.

      Monumen Pompa Angguk terletak di Minas. Minas terkenal dengan hasil buminya yaitu minyak bumi yang menjadi standard terbaik dunia. Minas merupakan daerah pengeboran minyak pertama untuk daerah Riau, dan pompa minyak pertama itu sekarang tidak beroperasi lagi karena minyaknya telah kering. Penetapan lokasi sumur minyak ini dilakukan pada bulan Maret 1941 dan pengeboran sumur dimulai pada tanggal 10 Desember 1944 dengan kedalaman sumur 800 m. Merk pompa yang digunakan adalah Lufkin. Pompa tersebut saat ini dijadikan monumen sejarah perminyakan di Propinsi Riau, berdiri megah di kota Minas dan terus mengangguk setiap saat.

      Kompleks Makam Kototinggi terletak di sebelah timur Istana Siak. Makam-makan yang ada didalam kompleks ini seperti makam Sultan Syarif Hasyim dan ayahandanya beserta keluarga dan kerabat kerajaan lainnya. Kompleks makam ini berukuran 15 x 15 meter persegi. Nisan dari makam yang terdapat di sini semuanya berukiran sangat rumit dan indah terbuat dari kayu dan marmer. Di samping makam ini terletak makam pahlawan (Taman Bahagia Siak).

      Bangunan Peninggalan Belanda terdapat di kelurahan Benteng Hilir. Bangunan Peninggalan Belanda ini berupa bekas rumah dan kantor Belanda yang saat ini sudah dimakan usia dan memerlukan pemeliharaan yang khusus, demikian pula di Benteng Hulu terdapat bangunan tangki militer Belanda yang saat ini sedang dilakukan pemugaran dan perbaikan sesuai dengan aslinya.

      Kapal Kato adalah sebuah kapal besi dengan bahan bakar batu bara dimiliki oleh Sultan Siak dan selalu dinaikinya pada saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya. Kapal ini berukuran panjang 12 m dengan berat 15 ton terletak di pinggir Sungai Siak merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang.***


      http://www.bluefame.com/topic/198239-kabupaten-siak/


      MENJADI PEMASAR SUKSES DENGAN 3P Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
      17 Oktober 2007 – 03:39   (Diposting oleh: Editor)
      “He who reigns within himself, and rules passions, desires, and fears, is more than a king. – Mereka termasuk orang-orang yang lebih baik dibandingkan raja, karena dapat mengontrol diri mereka sendiri, mampu mengarahkan keinginan ke arah yang positif, dan pandai mengendalikan ketakutan mereka.” ~ John Milton
      John Milton menandaskan bahwa kesuksesan benar-benar membutuhkan kesiapan mental dan optimisme, meliputi semangat, keuletan dan kesabaran. Ketiga hal itu dapat dipupuk melalui berbagai cara, misalnya melalui keluarga, lingkungan sosial yang kondusif, maupun dari berbagai sarana misalnya dari film. Dua film berikut ini berasal dari kisah nyata dan telah menjadi inspirasi banyak orang untuk meraih keberhasilan khususnya di bidang pemasaran.
      Dalam sebuah film berjudul Door To Door (2002) dikisahkan tentang seorang tokoh bernama Bill Porter. Ia dilahirkan dengan cacat bawaan bernama cerebral palsy, di antaranya ia mengalami gangguan fungsi tangan kanan dan berjalan pincang. Ia pun s
      ... baca selengkapnya di MENJADI PEMASAR SUKSES DENGAN 3P Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

      Tidak ada komentar: