MARI KITA BANGUN “TALI BATIN” PERTEMA … « Blog Yan Abdullah

MARI KITA BANGUN “PERSAUDARAAN” PERTEMANAN Salam Bahagia dan Sejahtera Penuh Berkah. Teman-teman "On Line" saya yang baik hati. Di dalam ini kita bersama-sama saling berbagi (Shering), tukar menukar pengalaman dan pengetahuan, dan mengelola "lalu" lintas On Line. Saya akan memberikan sesuatu yang Anda perlukan, jika menurut Anda berguna dan akan memakainya boleh dicopy dengan mencantumkan sumber-Url-nya. Demikian pula antara Anda dengan teman-teman lainnya dan saya. Kenapa tidak. Kita membangun "sinergitas", peberdayaan untuk kesejateraan, kebahagiaan kita bersama dan tanpa melepaskan tujuan akhir kita masing-masing. Frienship; Persaudaraan,kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. Mari kita saling berbagi share di sini.

Jumat, 19 Juli 2013

Kopiah Nasional dan Pancasila

KOmpleks Makam Syech Abbas Abdullah

Selama masa perjuangan kemerdekaan baik menghadapi politik pemerintahan Belanda, Jepang dan kembali ke pemerintahan Belanda, terus saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari boncengan NICA serta menghadapai Agresi ke I dan ke II Belanda. anak nagari Tujuah Koto tidak pernah absen. 
Banyak putera dan puteri Padang Japang dan atau Nagari Tujuah Koto Talago yang langsung ikut bertempur di berbagai fron melawan tentara Belanda, apalagi dalam rancang bangun dan penyusunan strategi di lapangan sosial dan politik. Keberadaan gedung sekolah BPPI ( sek PGA ) dekat SD Padang Japang sekarang adalah monumen dan saksi bisu sejarah perjuang Pemuda Bangsa Indonesia pada tahun 30-an, Arudji Kartawinata sengaja berkunjung ke sana dari pulau Jawa, untuk menyemangati Pemuda Sumatera untuk terus membangun bangsanya.


Letnan Muda Martais, 23th,
Divisi I, Resimen II, Pleton I/I, tewas dalam pertempuran Padang Area
( Ampang ,Alai-Gunung Pangilun ), 25 September 1946, 
Padang Area adalah salah satu front dalam upaya mengepung dan menjepit kedudukan Belanda di Padang. Letnan Muda Martais adalah salah seorang anak muda Padang Japang yang tewas dalam pertempuran di Alai-Gunung Pangilun. Ia dimakamkan di Ampang, kemudian di pindahkan ke Makam Pahlawan di Kuranji. Pasukan Palang merah yang diperkuat ibu-ibu dari dapur umum, secara berkala berangkat dengan Kereta Api dari stoplat Simpang Bakia ( Bak Kieur ) di Talago, terus menuju  Padang lewat Payakumbuh dan Bukittinggi, kemudian setelah lewat Lubuk Alung,  turun di nagari Pasar Usang, di ujung bukit Bukit  Barisan di Pasar Usang itu mereka turun guna mengirim perbekalan, serta berita pesan/surat ( suport moral dan berita keluarga ) untuk pasukan Harimau Kuranji yang beroperasi mengepung kedudukan Belanda.

Pergerakan wanita
Sarijanaah, Rasumah, Fatimah Reno, Juriana, Nurana, Nurani, Nahari, Adamsyah, Chairani,Mariyuna, Muharam, Jawanis Nurdin, Fatima Uniang; Fatimah Julinas, Fatimah Rawani, Niar Simpang Ompek dll

Saadudin Sjarbaini, Ruslan,Syarkawi Rasul, Muis, Nurdin Patiah, Dumairi, Sa'i, Sofyan Kamil, Nurdin, Syarkawi Sjarbaini, Anwar ZA. 

Konsep dan Strategi.

Syech Abbas Abdullah, salah seorang pelaku pembaruan pendidikan di Sumatera Barat. Ia merobah pola pendidikan surau " Halaqah " ke sistem pendidikan "Klassikal". 
Setelah pulang dari menunaikan haji di Mekah untuk kedua kalinya, ia melakukan perjalanan dan study banding ke Yaman, Siria dan Irak dan bermukim sementara di  Universitas Al Azhar di Mesir dan sesampai di Indonesia ia mengunjungi beberapa pesantren di pulau Jawa. Setelah sampai di Padang Japang  ia melakukan perobahan dan pembaruan manajemen sekolah sesuai dengan konsep pembaruan sistem pendidikan dan kurikulum yang dilihatnya Universitas Al Azhar.
Kopiah Nasional dan Pancasila

Merah Putih berkibar di Sumbar sebelum Indonesia Merdeka.


  • Sukarno dibebaskan Jepang dari tawanan Belanda di Bengkulu.
  • Di Padang tinggal di rumah drh. Woworuntu, ditemani Sutan Usman Karim (suska), naik sepeda Nur Shud Akhir , Jahya jalil (Surat Kabar Persamaan) dll, 
  • Menyelesaikan kasus “penaikan bendera Merah Putih” bersama komandan tentara Jepang Sakaguchi.

Sukarno datang ke DFA Padang Jopang, diskusi tentang “konsep negara merdeka”


1.Bekerjasama dengan Jepang untuk mencapai  Indonesia Merdeka sebagai strategi perjuangan

2. Abbas memberikan kopiah, sebagai pengganti tutup kepala sukarno yang sudah lusuh dengan pesan “dijadikan ciri orang Indonesia merdeka) namanya saya kenal kopiah Be Ka.

3.Dasar negera yang akan didirikan harus-lah Negara Ber-Ketuhan-an (Pancasila)

Sukarno tidak lama berada di Sumatera Barat dan dalam bulan Juni 1942, beliau berangkat melalui darat menuju Jawa.SPKRI Di Minangkabau 1945-1950;(hal 51)



ANWAR ZA (Haji)
Saya mengajukan beberapa pertanyaan  kepada  Anwar Zainal Abidin, namun ia berjanji akan menyediakan waktu khusus untuk berbincang tentang perjuangan Rakyat Nagari Tujuah Koto, Guguak atau Luak Lima Puluah Koto. Namun tidak sempat direalisir karena kesehatan dan ia pun meninggal dunia.
Diantara pertanyaan yang saya ajukan adalah;
Kenapa Mamak tidak ikut tewas dan malah tidak ikut pergi ke rapat penting PDRI di Lurah Kincir ( Peristiwa Si 7).
Apa alasan Saalah  Jusuf ; yang diusulkan jadi Bupati Lima Puluh Kota. Sementara ia adalah salah seorang pelaku utama peristiwa  3 Maret 1948.
Kenapa Mamak tidak mengangkat diri sendiri jadi Bupati . Kan sudah menjabat Sekretaris Daerah, juga.

Tidak ada komentar: