

Sebagian besar karyawan asing itu adalah pilot dan kopilot untuk perusahaan yang bermarkas di Jalan Merdeka, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, itu.
“Perusahaan Bu Susi saat ini memiliki hampir 800 karyawan, 200 di antaranya adalah karyawan asing dari puluhan negara di lima benua di dunia," kata Rustam Effendi (65), salah satu orang kepercayaan Susi Pudjiastuti, Selasa (28/10/2014). "Yang tidak ada di sini hanya orang dari benua Antartika."
Menurut Rustam, kesuksesan Susi merupakan hasil kerja kerasnya selama belasan tahun. Saat ini, ujar dia, perusahaan Susi selalu memberi pesawat baru per tahun hingga armadanya sekarang ada 80 pesawat untuk melayani semua kawasan di Indonesia.
“Kalau tinggalnya para pekerja asing di sini, di Pangandaran. Bu Susi melalui perusahaannya menyediakan mes yang berbentuk layaknya hotel berbintang,” tutur Rustam. Dengan fasilitas itu, ujar dia, para pegawai mengaku nyaman dan betah.
Di kompleks rumah Susi juga ada sekolah pelatihan pilot, lengkap dengan peralatannya. Menurut dia, sarana itu mempermudah calon pilot untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan dalam menerbangkan pesawat.
Sosok Susi menjadi sorotan di antara para koleganya di Kabinet Kerja karena keunikan latar belakang, gaya, dan perjalanan hidupnya. Perempuan ini hanya punya ijazah SMP, tetapi punya dua perusahaan besar di bidang perikanan dan penerbangan. Gaya bicaranya pun ceplas-ceplos, ditambah kebiasaan merokok, plus tato di kaki.
|
Kawan lamanya yang sekarang punya sederet gelar akademis pun mengakui bahwa Susi adalah sosok yang cerdas bahkan jenius.
"Saya sering main ke kosnya. Di kamarnya isinya penuh dengan buku-buku tebal," ujar sahabat Susi Pudjiastuti saat sekolah di SMAN1 Yogyakarta, Dwikorita Karnawati, Rabu (29/10/2014).
Untuk anak berumur 16 tahun, menurut Dwikorita, Susi termasuk jenius. Buku-buku yang dibacanya itu, kata dia, lintas bidang, mulai dari filsafat sampai politik.
"Kebanyakan (buku) bahasa Inggris. Saya heran anak seusia 16 tahun mampu berbahasa inggris dengan lancar dan melahap buku-buku filsafat," kenang Wakil Rektor UGM ini.
"Dari mana ya dia tahu (soal buku-buku itu)? Padahal, tidak ada internet. Kecerdasannya itu bakat, ditambah lagi semangat belajar yang kuat dan tahan banting," ujar Dwikorita.
Menurut Dwikorita, pemikiran Susi juga jauh melampaui teman-teman sebayanya di kelas I SMAN 1 Yogyakarta saat itu.
Dwikorita bercerita, Susi sering kali bicara tentang gagasan membangun Indonesia. Susi juga tak jarang mengkritisi pemerintahan era itu.
"Saya akui Susi itu Jenius. Saya saja baru paham apa yang dibicarakan Susi dulu semasa SMA itu saat tua. Dulu tidak paham," aku Dwikorita.
Karenanya, dia berkeyakinan bahwa sudah tepat Susi menjadi menteri di Kabinet Jokowi Widodo-Jusuf Kalla. Terlebih lagi sekarang sudah ada bukti kejeniusan Susi, dari bisnis perikanan dan penerbangannya.
"Soal bisnis sudah ada hasilnya. Urusan blusukan atau kerja lapangan juga tak diragukan lagi," imbuh Dwikorita. "Kalau soal lulusan SMP, penemu lampu itu gimana? (Ijazah) itu bukan jaminan. Yang terpenting Susi punya talenta, jujur, apa adanya, dan sosok pekerja keras."
Susi memang tak pernah menamatkan SMA-nya itu. Dia meninggalkan bangku sekolah dan memilih pulang kampung ke Pangandaran, Jawa Barat, untuk menikah, lalu jadi pengepul ikan, dan merintis cikal bakal usaha perikanan dan penerbangannya yang sudah tumbuh besar sekarang, hingga kemudian terpilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja.
Biografi
Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 49 tahun) adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.Penghargaan | Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Metro TV Award for Economics Tahun 2006, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009 |
---|---|
Jenis Kelamin | Perempuan |

... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar